Sejak SD dia bangga akan cerita-ceritanya
Dari kejahilan sampai kebodohannya
Penumpang itu sudah tak sabar sampai
Menahan geram setelah beberapa tetes liur
Sukses menerpa wajahnya
Ceritanya berkembang sampai SMA
“Kuliah putus di tengah jalan, hehehe”, katanya
cerita lain yang tak diketahui kedua orang itu
selalu saat kenaikan ada bujuk rayu ibunya yang cantik dan luwes
tersisa kelegaan dan sesal saat sampai di tujuan
“harusnya cari yang lain tadi”, dalam hati penumpang
***
Sepeda motornya terhenti
Sayup didengar suara anaknya pada pengeras suara
Persis di depan mural Garuda
Dia mengintip di sela-sela retakan tembok
Anaknya dengan bangga bercerita bahwa ayahnya
Yang memotivasi dirinya menjadi juara umum
Hati dia seketika terbakar
Jantungnya meleleh, liurnya menetes deras dan menjadi bensin
Api menjadi besar dan membakar dirinya
Hanya tumpukan abu yang tersisa di sela tembok tersebut
Bangka 7, 2016
Mohammad Fadli
Guru Garuda Cendekia