Dewantara
  • Home
  • Nasional
  • Internasional
  • Advetorial
  • Sosok
  • Jejak
  • Seni Budaya
  • Opini
  • Komunitas
  • Sains
  • Redaksi
No Result
View All Result
  • Home
  • Nasional
  • Internasional
  • Advetorial
  • Sosok
  • Jejak
  • Seni Budaya
  • Opini
  • Komunitas
  • Sains
  • Redaksi
Dewantara
No Result
View All Result
Home Garis Waktu

Senjakala Pendidikan Zaman Jepang

dewantara.id by dewantara.id
December 13, 2016
in Garis Waktu
52 2
0
Senjakala Pendidikan Zaman Jepang
44
SHARES
493
VIEWS
Share on TwitterShare on Facebook

Selasa (8/11), Serrum menyelenggarakan diskusi yang bertajuk “Pendidikan di Zaman Jepang: Relasi dan Identitas”. Acara ini merupakan bagian dari Festival Ekstrakulikulab. Festival yang terdiri dari beberapa rangkaian acara tersebut, diadakan tepat pada ulang tahun kesepuluh komunitas seniman  yang berfokus dalam bidang sosial-pendidikan ini.

Pada diskusi kali ini, Serrum menghadirkan empat pembicara yaitu Hikaru Fujii, HAR. Tilaar, Mahardika Yudha, dan Kurnia Yunita Rahayu.

Awalnya, Indonesia menganggap Jepang sebagai pahlawan, sebab berhasil menumpas Belanda. Selain itu, di bidang pendidikan, Jepang menghilangkan pemisahan rasial yang ada pada penjajahan Belanda. Sebelumnya, hanya orang Eropa dan pribumi menengah ke atas yang mampu mengaksesnya. Kemudian Jepang membawakan sistem baru, yakni kesetaraan dalam pendidikan di Indonesia. Semua kalangan masyarakat diperbolehkan mengakses pendidikan.

Kendati demikian, HAR Tilaar, berpendapat bahwa kebijakan pendidikan pada masa penjajahan Jepang dimaksudkan untuk memenuhi kebutuhan perang melawan sekutu. Akan tetapi, kebijakan ini yang kemudian mampu membawa Indonesia kepada kemerdekaan. HAR Tilaar kemudian menceritakan pengalamannya ketika mengenyam pendidikan pada masa penjajahan Jepang. Selain menghafal lagu dari Jepang, ia pun menceritakan bahwa Jepang mengajarkan etika, seperti patut hormat terhadap Ibu.

Berdasarkan keterangan dari Hikaru Fujii, Jepang memandang bahwa Indonesia memiliki kemampuan local genius yang baik. Setelah mengetahui hal ini, kemudian Jepang bermaksud mengembangkannya lebih maju. Namun, Hikaru mengakui dirinya tak tahu bagaimana Jepang mengetahui kemampuan orang-orang Indonesia ini. Kendati demikian, ia tahu bahwa Indonesia—di  mata Jepang—berorientasi pada pertanian. “Pertanian tersebut dianggap sebagai identitas bangsa Indonesia,” tambah Hikaru.

Dilihat dari perspektif Jepang terhadap identitas tersebut, kemudian Jepang menggantikan pendidikan yang tadinya berbasis teori ke praktik. Tentara militer Jepang, selaku penyebar pendidikan, berusaha memasukkan pembelajaran tentang pekerjaan. Contohnya yakni program wajib Kinrohosi. Membersihkan lingkungan sekolah merupakan salah satu kegiatannya. Selain itu, ada pula pendidikan kewiraan demi memenuhi kebutuhan perang bagi Jepang.

Jika dilihat relasinya dengan masa kini, beberapa kebudayaan Jepang yang dibawa pada masa penjajahan di Indonesia tanpa disadari ternyata sudah mengakar. Padahal Jepang menjajah hanya 3,5 tahun. Salah satu contohnya pada bidang pendidikan. Sistem pendidikan di Indonesia berjenjang dari sekolah dasar, sekolah menengah pertama, sekolah menengah atas, hingga perguruan tinggi. Karena sistem pendidikan dari Jepang ini menjunjung tinggi kesetaraan, maka dari itu seluruh lapisan masyarakat boleh mengaksesnya. Sumber: www.didaktikaunj.com/Lutfia Harizuandini

Tags: Har TilaarPendidikan Jepang
Tweet11Share18Share4Share
dewantara.id

dewantara.id

Related Posts

Selamat Hari Pramuka…

Selamat Hari Pramuka…

August 14, 2018
Para Penantang Romawi (2): Variathus dari Lusitania

Para Penantang Romawi (2): Variathus dari Lusitania

August 4, 2018

“Jalur Laut, Jalur Favorit Nusantara Zaman Kuno“

August 1, 2018
Para Penantang Romawi (1): Hannibal Barca dari Kartago

Para Penantang Romawi (1): Hannibal Barca dari Kartago

August 1, 2018
Kekuasaan Adolf Hitler (5 – habis): Hitler Terpojok

Kekuasaan Adolf Hitler (5 – habis): Hitler Terpojok

July 20, 2018
Kekuasaan Adolf Hitler (4) : Operasi Barbarossa

Kekuasaan Adolf Hitler (4) : Operasi Barbarossa

July 11, 2018
Napas Baru Sertifikasi Guru

Pendidikan Islam di Indonesia dalam Sejarah

June 22, 2018
Dekonstruksi Mitos Nama Bulungan

Dekonstruksi Mitos Nama Bulungan

June 14, 2018
Load More

Tentang Kami

Dewantara adalah situs informasi seputar kebudayaan khususnya lingkup pendidikan. Berisi artikel, berita, opini dan ulasan menarik lainnya. Dihuni oleh para penulis dan praktisi berpengalaman.

E-mail: [email protected]
Yayasan Bintang Nusantara

Follow Us

Category

  • Advetorial
  • Dari Anda
  • Galeri
  • Garis Waktu
  • Internasional
  • Jejak
  • Jendela Dunia
  • Kabar
  • Kakiku
  • Komunitas
  • Mahasiswa
  • Nasional
  • Opini
  • Praktisi
  • Profil
  • Sains
  • Seni Budaya
  • Siswa
  • Sosok
  • Tips
  • Uncategorized

Popular

  • Kenapa Amerika Maju dan Kaya?

    Kenapa Amerika Maju dan Kaya?

    33 shares
    Share 13 Tweet 8
  • 12 Pemikiran Ki Hadjar Dewantara tentang Pendidikan dan Kehidupan

    32 shares
    Share 13 Tweet 8

Recent News

Irisan Semangat Pendidikan Dewi Sartika Dengan Konsep Pendidikan Waldorf

December 6, 2019

Jakarta Sentris

November 28, 2019

© 2018 Dewantara.id

No Result
View All Result
  • Home
  • Nasional
  • Internasional
  • Advetorial
  • Sosok
  • Jejak
  • Seni Budaya
  • Opini
  • Komunitas
  • Sains
  • Redaksi

© 2018 Dewantara.id

Login to your account below

Forgotten Password?

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In