Kerjasama KUA  Ilir Timur Satu-Klinik Pratama Korpri, Optimalkan Layanan BRUS dan BRUN
2 mins read

Kerjasama KUA  Ilir Timur Satu-Klinik Pratama Korpri, Optimalkan Layanan BRUS dan BRUN

PALEMBANG | KabarSumatera.Com – Kementerian Agama (Kemenag) terus berupaya meningkatkan kualitas layanan kepada masyarakat, baik bidang keagamaan maupun bidang lainnya. Diantara inovasi Kemenag dalam layanan Kantor Urusan Agama (KUA) Revitalisasi adalah Bimbingan Remaja Usia Sekolah (BRUS) dan Bimbingan Remaja Usia Nikah (BRUN).

Hal itu disampaikan Kepala KUA Ilir Timur Satu Palembang, Zulfikar Ali Fajri, saat menyampaikan materi berjudul “Berilmu Dahulu, Menikah Kemudian” dalam kegiatan BRUS perdana di SMA Negeri 15 Kelurahan Dua Puluh Ilir Satu Palembang, Selasa (13/8/2024).

“Melalui kegiatan BRUS ini diharapkan para siswa memiliki pemahaman tentang resiko menikah dibawah umur (usia anak). Sebab, syarat minimal usia calon pengantin 19 tahun, menurut Undang Undang nomor 16 tahun 2019 tentang Perkawinan. Kegiatan hari ini adalah BRUS perdana dari jadwal yang kita rencanakan di 15 sekolah lainnya dan 5 perguruan tinggi dalam jadwal BRUN se-Kecamatan Ilir Timur Satu,” ujar Zulfikar.

BRUS – Peserta didik sdang mengikuti kegiatan BRUS perdana di SMA Negeri 15 Kelurahan Dua Puluh Ilir Satu Palembang, Selasa (13/8/2024).

Zulfikar menambahkan, program dilakukan agar para siswa terlebih dahulu berfokus menempuh pendidikan formal sampai jenjang sarjana. Hal ini merupakan bekal yang mendasar untuk menjalani kehidupan berumah tangga dan bermasyarakat.

“Raihlah prestasi dan jenjang pendidikan setinggi mungkin sembari mendewasakan diri untuk bersiap menjalani kehidupan berumah tangga nantinya dan berinterakasi sosial di tengah masyarakat,” ujar Zulfikar mengakhiri materi yang disampaikan.

Sementara itu, Penanggungjawab Klinik Pratama Korpri Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Selatan, dr. Unita menyampaikan materi berjudul “Kesehatan Mental Bagi Gen-Z.”

BRUN – Suasana kegiatan BRUS perdana di SMA Negeri 15 Kelurahan Dua Puluh Ilir Satu Palembang, Selasa (13/8/2024).

Menurut Unita, saat ini anak-anak Gen-Z memiliki problem dalam kesehatan mental. Sebagian besar mereka sulit mengekspresikan dorongan emosi secara baik.

“Anak-anak harus mampu merelease (mengelaurkan) emosi, sehingga tidak menghambat proses belajar dan pendewasaan diri. Dorongan emosi laki-laki dan perempuan tidak sama, sehingga kalian perlu memahami hal tersebut sebagai bekal dalam interaksi sosial,” ujar Unita.

Kegiatan yang dibuka Kepala SMA Negeri 15 Palembang, Dra. Hj. Kurniati, M.Pd ini diikuti perwakilan siswa, 50 orang. Mereka sangat antusias mengikuti penyampaian materi dari narasumber. Hadir juga Wakil Kepala Sekolah, dan seluruh penyuluh agama Islam KUA dan tenaga kesehatan dari Klinik Pratama Korpri.

TEKS / FOTO :  ZAF  |  EDITOR : IMRON SUPRIYADI

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *